Thursday, June 18, 2009

Pre Stack Time Migration (PSTM)

PSTM merupakan teknik migrasi data seismik yang diterapkan sebelum proses stacking. Dibandingkan dengan Post Stack Time Migration, Pre Stack Time Migration memberikan hasil yang lebih baik terutama untuk didalam pencitraan struktur yang cukup kompleks seperti conflicting dips structure dan pengurangan energi dari titik refleksi akibat side swipe.
Metodologi yang biasa diterapkan untuk melakukan PSTM adalah: pertama, melakukan Konvolusi dengan elliptical impulse response, kedua melakukan penjumlahan disepanjang diffraction response curve (Kirchhoff Migration). Untuk metodologi yang pertama, data seismik disortir kedalam domain common-offset. Selanjutnya data tersebut dikonvolusikan dengan elliptical impulse, dikarenakan PSTM biasanya memiliki variasi kecepatan yang smooth, maka residual NMO corection diterapkan setelah NMO yang utama.
Elliptical impulse response dibangun berdasarkan persamaan ellips sbb:

Dimana h= offset/2, L = T/2, z adalah kedalaman = V*T/2, x=offset, T=waktu (TWT).

Elliptical impulse response yang merupakan fungsi dari kecepatan, offset dan kedalaman.

Cara yang kedua untuk PSTM adalah dengan melakukan penjumlahan disepanjang diffraction response curve (Kirchhoff Migration). Diffraction response curve dapat dibangun berdasarkan persamaan berikut ini:Dimana T adalah waktu tempuh , z adalah kedalaman, z=V *To/2, h adalah offset/2, y adalah aperture, z kedalaman dan V adalah kecepatan RMS atau Rata-rata, To adalah waktu pada kecepatan V.

Gambar di bawah ini menunjukkan diffraction response curve (kurva merah putus-putus) yang dibangun berdasarkan persamaan di atas. PSTM dengan teknik ini hanyalah penjumlahan disepanjang kurva merah tersebut. Penjumlahan dari sinyal akan saling menguatkan (constructive), sedangkan penjumlahan dari noise akan saling menghilangkan (destructive), sehingga difraksi yang disebabkan oleh titik hijau (tengah) akan dikembalikan seperti keadaan sesungguhnya.


Untuk data seismik 3D, flow yang biasanya digunakan untuk melakukan PSTM adalah sbb: Data dalam CMP gather (biasanya dalam inline order), selanjutnya data disorting menjadi domain common-offset, dengan menggunakan kecepatan PSTM (V-average atau Vrms), Penerapan PSTM dengan dua metodologi di atas, NMO yang dilakukan secara simultan, sorting kembali kedalam CMP order, Residual NMO correction (karena variasi kecepatan lateral yang smooth), Stack.
Gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan Post Stack Time Migration (kiri) dan Pre Stack Time Migration (Kanan). Perhatikan pada penampang PSTM, reflektor-reflektor serta sesar dapat dicitrakan dengan lebih baik.

Courtesy of Schoenberger

No comments: