Friday, January 13, 2012

Advanced SU: Post-Stack Depth Migration

by Befriko Murdianto

Seismic Unix menyediakan beberapa fungsi untuk melakukan Post-Stack Depth Migration (PoSDM), antara lain sumigsplit yang menggunakan metode split-step Fourier migration (Stoffa et al, 1990) dan sumigpspi yang menggunakan metode phase-shift plus interpolation – PSPI (Gazdag and Sguazzero, 1984).

Untuk mendemonstrasikan PosDM pada SU, data sintetik SEG/EAGE salt model akan digunakan, data tersebut yang bisa diunduh di sini. Data ini berupa penampang stack dalam two-way-time yang sebelum migrasi. Velocity model dalam depth untuk data sintetik ini bisa diunduh di sini. Baik data sintetik maupun velocity model disimpan dalam format C-style binary format, yaitu SU format tanpa trace headers. Karena tidak ada informasi trace headers, maka berikut ini diberikan informasi yang diperlukan untuk menampilkan data tersebut:

Grid spacing velocity model arah lateral (dx): 40 ft
Grid spacing velocity model arah vertical (dz): 40 ft
Sample interval: 8 msec
Jumlah time sample data sintetik: 626
Jumlah depth sample velocity model: 300
Jumlah CDP data sintetik dan velocity model: 1290


Untuk menampilkan velocity model dari bentuk salt model ini bisa kita gunakan perintah ximage.

ximage <velocities.le.bin n1=300 d1=40 d2=40 label1="(ft)"="(ft)" title="SEG/EAGE Salt Model" legend=1 units="ft/sec" cmap=hsv6 &

Tampilan dari perintah di atas adalah sebagai berikut:


Agar data sintetik dapat ditampilkan dengan perintah SU, kita harus menambahkan trace header dulu supaya binary file tersebut menjadi SU format.

suaddhead ns=626 <data.le.bin | sushw key=dt a=8000 >data.le.su

Lalu dapat kita tampilkan data sintetik tersebut menggunakan perintah suximage.

suximage <data.le.su label1="Time (sec)" label2="CDP" title="Stack Section of SEG/EAGE Salt Model" legend=1 units="Amplitude" bclip=0.02 wclip=-0.02 &

Tampilannya adalah sebagai berikut:


Untuk melakukan PoSDM di SU, velocity file yang akan dipakai untuk PoSDM harus memiliki struktur vfile[iz][ix], yang berarti sumbu x merupakan “fast direction” (vertical) sedangkan sumbu z merupakan “slow direction” (lateral). Hal ini terbalik dengan velocity model yang kita miliki sekarang, yaitu sumbu z merupakan “fast direction” dan sumbu x merupakan “slow direction”. Untuk mengatasinya, kita dapat menggunakan perintah transp di SU untuk mentranspose matriks dari velocity model tersebut

transp <velocities.le.bin n1=300 >velocities.le.transp

Apabila kita tampilkan hasilnya menggunakan ximage

ximage <velocities.le.transp n1=1290 d1=40 d2=40 label1="Distance (ft)" label2="Depth (ft)" title="SEG/EAGE Salt Model (Transposed)" legend=1 units="ft/sec" cmap=hsv6 &

Tampilannya adalah seperti di bawah ini:


Sekarang kita sudah siap untuk melakukan PoSDM. Pertama-tama kita akan menggunakan metode split-step Fourier migration.

sumigsplit <data.le.su vfile=velocities.le.transp nz=300 dz=40 dx=40 >migsplit.su

Tampilkan hasilnya.

suximage <migsplit.su label1="Depth (ft)" label2="CDP" title="Split-step Fourier" legend=1 units="Amplitude" bclip=0.03 wclip=-0.03 &



Selanjutnya kita coba PoSDM menggunakan metode PSPI.

sumigpspi <data.le.su vfile=velocities.le.transp nz=300 dz=40 dx=40 >migpspi.su

Tamplikan hasilnya.

suximage <migpspi.su label1="Depth (ft)" label2="CDP" title="PSPI" legend=1 units="Amplitude" bclip=0.03 wclip=-0.03 &



Terlihat bahwa PSPI memberikan hasil yang sedikit lebih baik untuk subsalt imaging, meskipun steep dip imagingnya tidak sebaik split-step Fourier.

Berikut ini adalah perbandingannya dalam animated gif.

Photobucket

Referensi:
Stoffa, P. L., Fokkema, J. T., Freire, R. M. and Kessinger, W. P., 1990, Split-step Fourier migration, Geophysics, 55, 410-421.
Gazdag, J. and Sguazzero, P., 1984, Migration of seismic data by phase-shift plus interpolation, Geophysics, 49, 124-131.

No comments: