Untuk mendemonstrasikan bagaimana caranya melakukan PreSDM, saya akan menggunakan shot gathers serta model kecepatan Marmousi.
- Data Marmousi bisa didownload di Gzipped tar file (46 MB)
- Ekstrak data yang telah didownload dengan perintah tar -xvvf ieee.tar.gz
- Semua file yang telah diekstrak akan berada di folder ieee, file-file tersebut adalah: data.segy (seismic shot gathers), velocity.segy dan density.segy
- Lakukan konversi dari format segy ke su dengan perintah:
- segyread tape=data.segy conv=0 endian=0 > data.su
- segyread tape=velocity.segy conv=0 endian=0 > velocity.su
- Coba tampilkan model kecepatan dengan perintah suximage < velocity.su maka anda akan memperoleh model kecepatan yang terotasi 90 derajat.
- Lakukan rotasi -90 derajat untuk model kecepatan tersebut dengan perintah:
- suflip flip=0 < velocity.su > velocity1.su
- mv velocity1.su velocity.su
- Sekarang coba tampilkan kembali, lalu tekan huruf 'r' untuk mengubah skala warna. sehingga anda akan memperoleh gambar sbb (Model Marmousi dibuat berdasarkan tipikal model geologi di West Africa-Angola):
- Gambar di atas merupakan stack dari Model Marmousi dengan menggunakan stacking velocity. Terlihat dominasi difraksi akibat zona yang kompleks pada Model Marmousi, demikian juga dengan pencitraan yang kurang baik pada bagian yang lebih dalam. Pada tahapan berikutnya kita akan berupaya untuk memperbaiki citra tersebut dengan menggunakan PreSDM.
- PreSDM memiliki tiga tahapan utama: smoothing (smooth2) model kecepatan, raytracing (rayt2d) dan depth migration (sukdmig2d). Dengan data input: shot gathers (domain time) dengan format su, velocity dengan format "C-style binary floating point numbers". Data output adalah: Stack dalam domain depth.
- Ubahlah format velocity dari su ke "C-style binary floating point numbers" dengan perintah: sustrip < velocity.su > velocity.h@ ftn=0
- Mengingat data seismik memiliki noise di atas 2.9s, maka kita harus menghilangkannya dengan perintah:
- suwind < data.su > data1.su tmax=2.9
- mv data1.su data.su
- Dengan gedit, copy-lah kode Bourne Shell berikut lalu save dengan nama presdm.sh:
# Parameter Model Kecepatan
nz=751
nx=2301
dz=4
dx=4
# Parameter Seismik
nt=750
ntr=96
dt=4000
ifile=data.su #data input seismik shot gathers
ofile=datamig.su # data output stack depth migrated
tfile=tfile # traveltimes
vfile=velocity.h@ # input kecepatan dengan format C floating point
# smoothing model kecepatan
smooth2 < $vfile n1=$nz n2=$nx r1=20 r2=20 >smoothvel
#raytracing untuk meghasilkan tfile
rayt2d <smoothvel dt=0.004 nt=751 dz=$dz nz=$nz dx=$dx nx=$nx \
fxo=0 dxo=25 nxo=369 fxs=0 dxs=100 nxs=93 >$tfile
#migrasi
sukdmig2d infile=$ifile datain=$ifile outfile=$ofile dataout=$ofile \
ttfile=$tfile fzt=0 dzt=4 nzt=751 fxt=0 dxt=25 nxt=369 \
fs=0 ns=93 ds=100 nzo=751 dzo=4 dxm=25 mtr=1
- Pada terminal linux ketiklah sh presdm.sh
- Setelah selesai (Intel Atom, 1GB MEM: kurang lebih 60 menit), tampilkan hasilnya dengan suximage < datamig.su, sehingga diperoleh hasil sbb:
- Bandingkan hasilnya dengan stack di atas, menakjubkan?
No comments:
Post a Comment