Sunday, February 7, 2010

Optical Stacking

Akhir-akhir ini, teknik pengolahan citra (image processing) yang digunakan dalam dunia kedokteran, telah dilirik untuk diterapkan dalam industri seismik eksplorasi. Hal ini dilakukan sejalan dengan semakin menipisnya cadangan dan semakin meningkatnya tantangan eksplorasi hidrokarbon.

Optical Stacking adalah salah satu contoh teknik image processing yang diterapkan untuk mengatur tingkat opacity volume seismik 3 dimensi, sehingga diperoleh citra objek geologi seperti channel, flat spot, sesar, dll. dengan lebih jelas.

Opacity adalah derajat kemampuan material untuk meneruskan sinar yang melaluinya. Sebuah material dikatakan opaque (opacity = 100%) jika benda tersebut tidak bisa melewatkan sinar sama sekali. Sebaliknya, sebuah benda disebut transparent jika benda tersebut mampu melewatkan sinar 100%. Diantara opaque dan transparent disebut translucent, yakni material yang hanya melewatkan sebagian sinar.

Gambar di bawah ini merupakan teknik pengaturan opacity data seismik pada software komersial VoxelGeo (Paradigm). Sumbu Y adalah tingkat opacity dan sumbu X adalah amplitudo data seismik. Pada gambar tersebut terlihat kurva kuning yang mengatur amplitudo yang berwarna hitam sampai putih menjadi untuk menjadi tranparan (opacity = 0). Dengan parameter ini, data seismik dengan amplitudo warna kuning sampai merah dibiarkan terlihat.

Courtesy Robert Bunge, AAPG Annual Meeting, Salt Lake City, Utah, May 11-14, 2003.

Gambar di bawah ini adalah perbandingan data seismik konvensional (atas) dari satu inline dengan Optical Stacking (stack dari beberapa inline setelah diatur tingkat opacity-nya). Perhatikan citra sesar pada Optical Stacking yang jauh lebih jelas daripada pada seismik konvensional.
Courtesy Huw James, first break volume 27, March 2009.

1 comment:

Unknown said...

di software visualization seperti Petrel juga ada pengaturan opacity yang bisa kita lakukan untuk melihat channel dsb.