Saturday, November 15, 2008

RTM (Reverse Time Migration)

Adalah salah satu metoda migrasi mutakhir yang mampu menangani proses migrasi pada struktur yang kompleks (iluminasi gelombang yang terbatas, dip yang tinggi >85 derajat, gelombang prisma, dll.) - yang sebelumnya tidak bisa ditangani oleh metoda migrasi konvensional (Stolt, Wave Equation Migration -WEM, Kirchhoff, dll.).

Kelebihan RTM tersebut karena metoda ini melakukan solusi persamaan gelombang dalam dua arah (forward dan reverse):
  1. Pemodelan ke depan (forward modelling) dari sumber gelombang, jadi seandainya kita memiliki sumber gelombang di permukan bumi, maka hasil modelingnya merupakan downgoing waves.
  2. Reverse time modelling dari receiver dengan waktu terbalik (waktu paling akhir terlebih dahulu).
  3. Kros Korelasi (Cross Correlation) dari hasil (1) dan (2).
  4. Penjumlahan dari sample-sample yang dihasilkan sehingga diperoleh cube seismic.
Dengan proses (1) dan (2) di atas seolah-olah kita 'menyinari ' objek bawah permukaan dari dua arah (dari arah atas dan dari arah bawah).

Contoh di bawah ini menunjukkan kelebihan RTM (kanan) dibandingkan dengan WEM (kiri) untuk mempertajam perangkap stratigrafi akibat intrusi garam.

Untuk kasus di Indonesia, metoda RTM mungkin berguna untuk mempertajam perangkap stratigrafi dengan dip yang besar atau potensial perangkap dalam di bawah carbonate (?).

Courtesy of Paul Farmer (GX Technology), 2006.

1 comment:

Anonymous said...

Mas Agus,,,
bagaimana cara mendapatkan psdm dari pstm?