Adalah metoda dekomposisi waktu-frekuensi (time-frequency decomposition) yang dikenal juga dengan dekomposisi spectral (lihat subject dekomposisi spectral pada blog ini) yang ditujukan untuk mengkarakterisasi respon seismik pada frekuensi tertentu.
Ide dasar dari metoda ini adalah dilakukannya FFT (Fast Fourier Transform) dari setiap window waktu secara menerus (continuous) sehingga diperoleh gambaran kisaran frekuensi pada zona target (reservoar).
Gambar dibawah ini adalah contoh penerapan CWT pada salah satu trace seismik sintetik:
Gambar atas sebelah kiri adalah trace seismik sintetik sedangkan gambar sebelah kanan adalah hasil
CWT dengan menggunakan persamaan (1).
Perhatikan bahwa
CWT ditampilkan dalam kawasan waktu terhadap frekuensi. Waktu tersebut adalah waktu TWT (Two Way Travel Time) dari penampang seismik itu sendiri.
Lalu dengan menganalisis gambar CWT, katakanlah target reservoar anda berapa pada kisaran 0.9 detik, maka anda akan mendapatkan gambaran frekuensi dominan dari target anda, katakanlah 32Hz. Lalu dengan menggunakan persamaan (2), penampang CWT di-inversi kembali untuk mendapatkan penampang seismik pada frekuensi 32Hz, yang harapannya dapat meng-emphasize target reservoar anda. Lihat subject dekomposisi spectral pada blog ini yang menujukkan hasil dari aplikasi metoda CWT terhadap data real.
Gambar dan persamaan diatas courtesy: Satish Sinha, School of Geology and Geophysics, University of Oklahoma, Norman, OK 73019 USA, Partha Routh Department of Geosciences, Boise State University, Boise, ID 83725 USA, Phil Anno Seismic Imaging and Prediction, ConocoPhillips, Houston, TX 77252 USA, John Castagna, School of Geology and Geophysics, University of Oklahoma, Norman, OK 73019 USA, Spectral Decomposition of Seismic Data with Continuous Wavelet Transform, 2005.
No comments:
Post a Comment