Thursday, September 27, 2007

Dekomposisi Spektral (Spectral Decomposition)

Penampang seismik konvensional yang anda amati merupakan komposit dari rentang frekuensi gelombang (umumnya 10 s/d 70 Hz, dengan frekuensi dominant sekitar 30Hz).

Perbedaan penampang pada frekuensi yang berbeda akan menampilkan fitur geologi yang berbeda pula, karena pada hakikatnya sifat geologi seperti ketebalan, kandungan fluida (baca: hidrokarbon), dll. hanya akan lebih jelas dilihat pada level frekuensi yang sesuai.

Metoda dekomposisi spectral digunakan untuk menampilkan penampang seismik pada
level frekuensi tertentu, katakanlah pada frekuensi 10Hz, 20Hz, 30Hz, dll.

Contoh dibawah ini menunjukkan perbedaan antara penampang waktu seismik konvensional dengan penampang seismik pada frekuensi 32Hz.

Penampang seismik ‘konvensional’, fluvial channel ditunjukkan dengan panah kuning. Geologi di bagian baratdaya tidak ditunjukkan dengan baik.

Penampang seismik pada 32Hz, fluvial channel ditunjukkan dengan panah kuning. Channel dibagian barat daya (panah biru) dapat ditunjukkan dengan lebih baik.

Courtesy Sinha S et al,. ‘Spectral Decomposition of Seismic Data with Continuous Wavelet Transform’, School of Geology and Geophysics, University of Oklahoma, Norman, OK 73019 USA, Department of Geosciences,Boise State University, Boise, ID 83725 USA, ConocoPhillips, Houston, TX 77252 USA

1 comment:

gilang said...

mas agus saya mau tanya
metoda spectral decomposition sendiri itu seperti apa sih mas?