Metoda Elastic Impedance (EI) hanya dapat bekerja dengan optimal pada sudut (
incident angle) yang terbatas yakni 0 – 30
o (Hicks & Francis, 2006).
Walaupun pada sudut lebih tinggi dari 30
o, metoda EI tidak dapat diterapkan untuk data
pre stack, Widcombe (2002) mengobservasi bahwa diluar sudut ini (30
o), EI masih berasosiasi dengan sifat fisis batuan. Oleh karena itu, ia mengusulkan untuk terus memperluas sampai pada rentang sudut -90
o s/d 90
o yang selanjutnya dikenal dengan Extended Elastic Impedance (EEI). Secara matematis, hal ini ini diperoleh dengan mengganti sin
2 θ (lihat persamaan EI pada
Reflection Impedance) dengan fungsi tan χ, dimana sin
2 θ = tan χ.
Log EEI pada χ = 0° adalah identik dengan log Elastic Impedance (EI) pada θ = 0°, dimana ini merupakan Impedansi Akustik.
Whitcombe et al. (2002) menunjukkan bahwa log EEI pada sudut χ tertentu berasosiasi dengan sifat batuan seperti modulus bulk (χ = 12°), modulus shear (χ =-51°) dan Konstanta Lamé (χ = 20°).
Gambar dibawah ini menunjukkan aplikasi EEI untuk karakterisasi reservoir dengan litologi batupasir pada interval 2625 s/d 2660ms. Terlihat bahwa besaran EEI sangat dikontrol oleh nilai χ (chi).
Courtesy Hicks & Francis, 2006 Referensi: Hicks & Francis, 2006, EAGE 68th Conference & Exhibition — Vienna, Austria, June 2006
No comments:
Post a Comment