Tuesday, March 3, 2009

dc component

Data seismik dengan rentang amplitudo antara –A sampai dengan +A, seharusnya memiliki nilai tengah (mean) sama dengan nol (zero mean). Sehingga jika kita men-display data seismik tersebut dengan skala warna merah-putih-biru maka kita harus memperoleh penampang dengan amplitudo –A (trough) warna merah, nol warna putih dan amplitudo +A (peak) warna biru.

Data seismik yang memiliki dc component tidak lagi memiliki nilai tengah sama dengan nol (non zero mean), sehingga jika kita men-display dengan skala merah-putih-biru di atas maka nilai amplitudo nol tidak lagi tepat berada pada warna putih melainkan bergeser ke warna merah atau ke warna biru.

Gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan antara data seismik yang memiliki dc component di sebelah kiri dan data seismik yang tidak memiliki dc component di sebelah kanan.

Dalam domain frekuensi, data seismik yang memiliki dc component akan memperoleh nilai amplitudo yang signifikan pada frekuensi sama dengan 0Hz. Gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan antara spektrum data seismik yang memiliki dc component (atas) dan yang tidak memiliki dc component (bawah).


Kehadiran dc component pada data seismik dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya karena kontaminasi instrumentasi saat akuisisi data seismik, juga dapat disebabkan oleh downloading-uploading (software bugs?) atau dapat juga disebabkan saat penerapan band-limited filtering (spectral leakage?).

dc component tentu sangat berpengaruh buruk pada berbagai aplikasi. Pada interpretasi, dc component akan menyebabkan display data menjadi tidak seimbang (dominasi peak atau dominasi trough) dan juga dapat mengurangi ketajaman reflektor. Pada studi komputasi geofisika lanjut seperti seismik atribut, AVO, seismik inversi, dll. kehadiran dc component ini akan sangat membahayakan.

dc component dapat dihilangkan dengan ‘debias’ (istilah pada pengolahan data seismik) yang prinsipnya hanyalah menggeser nilai tengah data tersebut menjadi nol (zero mean).

1 comment:

Adrian Oktavinta said...

hmm... Sangat menarik, karena saya pernah mengalaminya beberapa tahun yang lalu, kemungkinan terjadi karena adanya malfungsi pada instrumen perekaman data. Mudah-mudahan tidak akan saya temukan lagi kasus seperti ini karena cukup sulit untuk memperbaikinya.