Sunday, October 5, 2008

R3M (Remote Resistivity Reservoir Mapping)

Akhir-akhir ini, metodologi R3M semakin populer digunakan untuk mendeteksi apakah sebuah reservoir mengandung hidrokarbon (HC) atau tidak.

(from Srnka, 2007)

Penggunaan R3M dalam mendeteksi HC berangkat dari pemahaman bahwa terdapat perbedaan sifat fisika (dalam hal ini adalah RESISTIVITAS) antara reservoir yang mengandung HC dan tidak (saline brine). Gambar diatas (kanan) menunjukkan bahwa reservoir yang mengandung HC akan memiliki resistivitas lebih tinggi daripada reservoir yang tidak megandung HC (mengandung saline brine).

Jika kita melihat tabel diatas (kiri), survey R3M akan memiliki tantangan yang serius jika kontras resistivitas antara reservoir yang mengandung HC dan yang tidak mengandung HC
terlalu kecil. Walaupun demikian, kita masih memiliki ‘harapan’ jika kontras resistivitas tersebut cukup besar.

(modified from Srnka, 2007)

Berdasarkan tabel di atas, frekuensi sinyal R3M berkisar antara ~0.125 sampai 20Hz. Terlihat jelas bahwa R3M memiliki ‘irisan’ dengan frekuensi gelombang seismik refleksi (i.e. 10 – 120 Hz). Akan tetapi pada prakteknya, kisaran frekuensi R3M yang digunakan sangat kecil (sekitar 0.125 s.d 2.0Hz).

Teknik pengambilan data R3M serupa dengan teknik pengambilan data seismik 2D OBC (Ocean Botton Cable). Sumber listrik (Source) ditarik oleh sebuah kapal survey dengan kecepatan 1-2 knot. Posisi sumber ditempatkan berapa beberapa meter diatas dasar laut (25-30m), sedangkan penerima (receivers) ditempatkan pada dasar laut. Perhatikanlah sketsa pengambilan data R3M dan perangkat-perangkatnya pada gambar dibawah ini:

(from Amundsen, 2006)

(from Rosten et al., emgs)

Gambar dibawah menunjukkan respon data R3M untuk sebuah survey. Pada Gambar A, titik-titik MERAH menunjukkan respon untuk reservoir yang mengandung HC dan PUTIH untuk latar belakang saline brine (wet). Sementara gambar (B) adalah rasio antara kasus HC dan kasus saline brine (wet). Pada gambar B terlihat jelas bahwa kehadiran HC akan menghasilkan respon peningkatan magnitude lalu penurunan megnitudo resistivitas sejalan dengan bertambahnya offset.
Gambar A (modified from Johansen, 2008)

Gambar B (modified from Johansen, 2008)

Referensi:
Amundsen, et. al, Decomposition of electromagnetic fields into
upgoing and downgoing components, Geophysics, vol 71, no 5, October 2006.

Johansen, S., et al., How EM survey analysis validates current technology, processing and interpretation methodology, first break vol 26 June 2008.

Rosten, T., et.al, Stat Oil R&D Center, Norsk Hydro R&D Center, Electromagnetic Geoservices (emgs), Earth and Planetary Exploration Services (EPX).

Srnka, L.J. (ExxonMobil Upstream Research Company, Houston, TX), EGM 2007 International Workshop, Innovation in EM, Grav and Mag Methods: a new Perspective for Exploration
Capri, Italy, April 15 – 18, 2007.

No comments: