Jejak kompleks, sebagaimana yang diterangkan oleh Tarner et.al (1996) terdiri dari komponen real (jejak seismik konvensional) dan komponen imajiner (jejak kuadratur):
[persamaan (1)]
dimana (*) merupakan konvolusi. Dari persamaan (2) terlihat bahwa h(t) adalah pergeseran fasa 90 derajat dari jejak seismik real f(t).
Jejak seismik real f(t) dapat diekspresikan dengan Amplitudo yang tergantung pada waktu A(t) dan fasa yang tergantung pada waktu q(t), seperti dinyatakan sebagai berikut:
dan jejak kuadratur didefinisikan sebagai :
Sehingga jejak kompleks F(t) didefinisikan sebagai :
Jika f(t) dan h(t) diketahui (ingat bahwa h(t) dapat diturunkan dari f(t) dengan menggunakan Transformasi Hilbert), maka untuk A(t) dan q(t) diperoleh :
A(t) disebut dengan ‘Kuat Refleksi’ dan q(t) disebut dengan ‘Fasa Sesaat’. Selanjutnya dengan menurunkan Fasa Sesaat diperoleh ‘Frekuensi Sesaat’
No comments:
Post a Comment