Didalam penampang refleksi fenomena velocity sag ini terlihat sebagai ‘pelendutan’ refleksi dengan keadaan geologinya tidaklah demikian.
Gambar dibawah ini adalah contoh anomali velocity sag pada zona gas yang terperangkap pada sebuah antiklin (merah terang). Perhatikan reflector biru terang sebagai gas-fluid contact yang ‘melendut’ akibat zona gas diatasnya. Keadaan geologi gas-fluid contact seharusnya flat bukan?
Fenomena ini kadang-kadang disebut juga dengan puss-down velocity anomaly. Lawannya adalah pull-up velocity anomaly.
Gambar diatas courtesy Alistair Brown [2004].
3 comments:
salah satu contoh pull-up velocity adalah ketika ada lapisan dengan kecepatan sangat tinggi, contohnya salt layer, berada di atas lapisan sedimen. pada penampang waktu lapisan di bawah salt bisa jadi terlihat memiliki struktur padahal tidaklah demikian. pak penulis mungkin punya contohnya? thanks
setuju dengan pendapat yang diatas..
Nah ada pertanyaan lagi nih mas/mbak..
Apakah kejadian seismic pull up, disruptions dan seismic sag itu kejadiannya selalu bareng? Dan apakah kejadian seismic pull bila dikoreksi dari time ke depth, reflektornya bisa menjadi normal lagi? bagaimana menjelaskan konsep tersebut?
@Ladedi_anomaly: seismic pull up, disruption dan seismic sag biasanya muncul pada suatu patahan/fault besar terutama normal fault. Pada bagian hanging wall terlihat pull up, disruption dan seismic sag, ketiga fenomena itu dlm seismic section seperti menggambarkan bidang patahan padahal sebenarnya bukan, krn ini terjadi krn faktor velocity, fenomena spt ini dikenal dgn "fault shadow". Fault shadow mrp salah satu pitfall dlm interpretasi seismik (struktur). Interpreter yg tdk mewaspadai ini akan terpancing me-picking krn menganggap itu adalah bidang fault. Jd klo di picking, garis picking-an fault nya akan berbentuk spt simbol lambda, sisi garis lambda yg panjang adalah normal fault sedangkn sisi garis lambda yg kecil adalah fault shadow. Jk kita me-picking fault yg garis picking-annya spt bentuk simbol lambda,tdk ada salahnya qta memberi perhatian yg lebih apakah ini fault beneran ato fault shadow. Utk lebih jelasnya bisa merujuk k papernya EDUARDO TRINCHERO yg berjudul The fault shadow problem as an interpretation pitfall.
CMIIW
Post a Comment