Didalam dunia seismik, resolusi terbagi dua: resolusi vertikal (temporal) dan lateral (spasial).
Tabel dibawah ini menunjukkan contoh hubungan antara v , f dan λ:
Dari tabel diatas kita melihat bahwa untuk anomali dangkal dengan kecepatan gelombang seismik 2500 m/s dan frekuensi 50Hz diperoleh resolusi vertikal 12.5 meter, artinya batas minimal ketebalan lapisan (ketebalan tuning / tuning thickness) yang mampu dilihat oleh gelombang seismik adalah 12.5 meter.
Widess[1973] dalam papernya 'How thin is a thin bed', Geophysics, mengusulkan 1/8λ sebagai batas minimal resolusi vertikal. Akan tetapi dengan mempertimbangkan kehadiran noise dan efek pelebaran wavelet terhadap kedalaman maka batas minimal resolusi vertikal yang dipakai adalah 1/4λ.
Resolusi lateral dikenal dengan zona Fresnel (r) dengan:
Dengan t adalah waktu tempuh gelombang seismik (TWT/2).
Untuk anomali dalam dengan waktu tempuh 4s, v 5500 m/s dan f 20 Hz, batas minimal lebar anomali yang mampu dilihat oleh gelombang seismik adalah 1229.8 meter.
3 comments:
Pak Agus,
kenapa untuk resolusi dengan komponen t dinyatakan sebagai vertikal, dengan lambda adalah horizontal ? penjelasannya horizontal dan vertikalnya bagaimana ya pak ?
Secara praktis yang dimaksud vertikal adalah ketebalan dan yang dimaksud horizontal adalah lebar.
Sebagai contoh sebuah gelombang seismik dengan resolusi vertikal 10m dan resolusi horizontal 150 meter tidak bisa 'melihat' sebuah objek dengan ketebalan <10m dan lebar <150m.
Baik resolusi vertikal maupun horizontal tidak bisa dilepaskan dari frekuensi & lambda. Karena pada dimensi tiga, gelombang itu merupakan sebuah 'bola' (asumsi medium homogen isotropis).
Bisa menjawab pertanyaan?
iya pak, sementara ini. Terima kasih.
Post a Comment